Laman

Sabtu, 24 April 2010

Acara 29 April 2010

MENAKAR PRETASI SEPAKBOLA INDONESIA

Inilah tema yang akan dibincangkan pada acara Sudut Pandang 29 April 2010 pk 21.00-22.00 WIB, yang menghadirkan narasumber Prof. Dr Sugiyanto, Pakar Olahraga dari UNS dan Mayor Hartanto, dari pemerhati olahraga dan mantan Presiden Pasopati, supporter PERSIS Solo.
Saksikan dan berpartisipasilah lewat telpun : 0271 857 555 atau SMS lewat hp dengan tarif biasa 081226148657.
Selamat menyaksikan. Saya, Andrik Purwasito, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasinya. Salam

Selasa, 20 April 2010

Edisi 22 April 2010 Plus Minur ACFTA

PLUS MINUS PERDAGANGAN BEBAS ASEAN CINA Bagi Indonesia adalah tema untuk edisi ke 3 Acara Talkshow Sudut Pandang. Saksikan debat Narasumber kami dari HIPMI Surakarta dan Guru Besar dari UNS Prof. Totok Mardikanto. Selamat Menyaksikan. Kritik dan Saran anda sangat kami nantikan. Salam

Minggu, 18 April 2010

Konsep Acara

SUDUT PANDANG
Setiap hari Kamis pk. 21.00-22.00

1. Visi Misi

Visi acara ini adalah ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas dengan cara memberikan kepastian informasi (mencerahkan masyarakat) dari sesuatu masalah yang berkembang di masyarakat, yang menjadi public concern dan public interest.

Sedangkan Misi acara Sudut Pandang adalah :
1. Melakukan pendidikan kepada masyarakat lewat materi talkshow yang disampaikan oleh Narasumber yang kompeten, kredibel dan bertanggung jawab
2. Mewartakan materi talkshow yang memberi rasa aman, nyaman dengan semangat kerukunan dan kedamaian.
3. Mengajak masyarakat untuk berpikir positif dengan cara memberikan informasi yang akurat bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

2. Konsep Acara:
Pada saat pertama gagasan talkshow ini dipaparkan, awalnya adalah talkshow dengan PRO dan KONTRA atau talkshow Kontroversial.
Dalam perjalanan pendalaman konsep pro-kontra, ternyata Tim menemukan kendala yang serius, yakni adanya pandangan bahwa Pro-Kontra ini dirasakan kurang bersuaian dengan budaya lokal yang berkembang di Jawa Tengah.

Alasannya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Dalam masyarakat Jawa, perbedaan pendapat (pro-kontra) jarang disampaikan di tempat umum (seperti di televise).
2. Perbedaan pendapat juga kurang sopan apabila disampaikan secara vulgar.
3. Perbedaan pendapat (pro-kontra) tersebut, sebagaimana dalam budaya Jawa yang adiluhung, disampaikan secara santun. Hal ini dilakukan secara berhati-hati, agar perbedaan itu tidak menyinggung perasaan orang per-orang atau kelompok dan golongan dalam masyarakat, yang dapat menimbulkan pertikaian fisik.
4. Perbedaan pendapat (pro-kontra) dapat dilakukan di depan publik, biasanya tidak terang-terangan tetapi disampaikan menggunakan sanepan, atau guyonan.

Mengingat hal ini, gagasan Talkshow Pro-Kontra ini dibuat 2 format. Pertama, hard-controversial dan Kedua soft-controversial.

3. Format Acara:

Dengan dua format tersebut, judul acara diubah dari PRO-KONTRA menjadi SUDUT PANDANG. Judul “Sudut Pandang” lebih bersifat halus yaitu menyuguhkan perbedaan (pro-kontra) dengan cara halus. Artinya, pendapat masing-masing Narasumber tidak dipertentangkan dengan cara yang vulgar dan kasar. Pro-kontra dinyatakan dalam bentuk yang lebih santun, tidak saling menabrak, dan lebih Solo Banget.
Jadi, Sudut Pandang dipilih untuk mewadahi 2 format yang berbeda tersebut. Akhirnya, ada dua konsep/ format acara yang dapat ditampilkan, yaitu :
1. Pro-kontra dengan format Hard Talkshow
2. Pro-kontra dengan format Soft Talkshow

Masing-masing format mempunyai visualisasi/eksekusi yang berbeda.

1. Dalam format hard talkshow, persoalan yang dibahas harus menunjukkan adanya Dua Kubu di masyarakat yang saling bertentangan secara hard fact (fakta keras). Dengan demikian, narasumber diambilkan atau mewakili masing-masing kubu. Acara ini bisa berjalan selama ada hard-fact nya tersebut. Jadi, kemungkinan setiap minggu kita tidak akan mampu menemukan hard-fact yang terus menerus tumbuh di masyarakat.
Oleh karena itu dibutuhkan format kedua, yaitu soft-talkshow.
Dalam format soft talkshow, yang dimaksud dengan pro-kontra adalah pro-kontra dalam cara (sudut pandang) Narasumbernya. Jadi, secara substansial Narasumber menunjukkan perbedaan Cara Pandang (sudut pandang) masing-masing. Ini juga adalah format pro-kontra, hanya berbeda cara eksekusinya. Yang hard controversial disampaikan secara vulgar, sedang yang soft-controversial disampaikan secara santun (cara Jawa) meskipun persoalan yang dibahas merupakan hard-fact.
Dengan demikian, Sudut Pandang berisi dua format yang berbeda, tergantung dari persoalan yang dibahasnya.


4. Materi

Materi yang digali adalah persoalan politik, sosial-ekonomi, budaya, seni kontemporer, pendidikan, kesehatan dan gaya hidup.

5. Nara sumber
Narasumber diambil dari mereka yang mempunyai kompetensi, kredibel (sudah dikenal masyarakat) dan bertanggung jawab terhadap apa yang disampaikan.

6. Perspektif
Bahan-bahan atau hasil dari acara ini dapat diterbitkan sebagai cara lain kontribusi TA TV kepada masyarakat luas.

Sekian dan terima kasih. Kritik, saran dan selalu diharapkan.

Kamis, 15 April 2010

Edisi 15 April 2010


Program Talk Show TA TV 2010
SUDUT PANDANG
On Air : April 15, 2010, Hari: Kamis, Pukul : 21.00 WIB, Durasi   : 60 Menit
Interview Guide,  Kontroversi “Wong Jawa ilang Jawane”
Andrik Purwasito/Host

Bumper:
Opening Host
Selamat Malam pemirsa dan Mitra TA TV, Ass. Wr. Wb. Salam sejahtera dan damai bagi kita semua. Amien.
Pemirsa, tema mala mini adalah Kontroversi Seputar Wong Jawa Ilang Jawane, satu topic yang selalu hangat dibicaracakan. Sebagaimana kita ketahui bahwa keresahan dan sekaligus kekhawatiran masyarakat, bahwa kebudayaan Jawa semakin tersisih dan akan punah, menjadi isu yang tetap relevan. Kita merasakan bahwa anak-anak muda kita, tidak banyak yang mengenal secara baik tradisi, seni dan budaya sendiri. Budaya Jawa semakin tersisih akibat proses globalisasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar bagi banyak pihak, terutama mereka yang peduli terhadap pelestarian budaya Jawa serta identitas budaya Jawa bagi kehidupan masa depan yang tetap Jawani, sebuah budaya yang dianggapnya adiluhung.
Banyak pihak peduli terhadap persoalan ini, tetapi juga tidak sedikit yang kurang peduli, bahkan tidak peduli. Mengapa demikian?
Inilah SUDUT PANDANG

Bumper
Introduksi Narasumber
Telah hadir di sini Dua Gurubesar yang kompeten berbicara persoalan ini. Prof Dr. Herman J Waluyo dan Prof Dr. Eddi Subroto. Silakan Saksikan kiprah mereka di TA TV dalam Sudut Pandang. Thanks

Senin, 05 April 2010

Undangan

Bagi saudara-saudara yang mempunyai topik menarik dan aktual seputar persoalan ekonomi, sosial, budaya dan politik serta seni kontemporer, silakan anda menuliskan di Kolom Komentar. Anda bisa juga menunjuk nara sumber yang kompeten, kredibel dan bertanggung-jawab. Terima kasih atas saran dan kritik anda. (Andrik Purwasito, Presenter)

Sabtu, 03 April 2010

Tayangan Perdana

Untuk pertama kalinya, tayangan Sudut Pandang muncul di TA TV, televisi lokal pertama di Kota Surakarta, dengan tema Pro-Kontra Surakarta menjadi Provinsi Daerah Istimewa Surakarta, dengan Narasumber Drs Sudarmono, SU sejarawan dari UNS Surakarta dan Imam Z dari Yogyakarta. Selamat menyaksikan Sudut Pandang, setiap Kamis mulai pk 21.00 WIB, bersama saya Andrik Purwasito.
Silakan Anda berkomentar di sini, nanti kami tayangkan di layar kaca pendapat Anda. Terima kasih.

Login Kebanggaan

Login Kebanggaan
Tears inside